Gubernur Edy Rahmayadi: Rasanya Tak Mungkin Asahan Miskin, Potensi Wilayahnya Sangat Tinggi

Gravatar Image

Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, menghadiri Puncak Hari Jadi ke-77 Kabupaten Asahan, Rabu (15/03/2023). (istimewa)

InfraSumut.com – Kisaran. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengatakan potensi kekayaan alam di Kabupaten Asahan, sudah sejak lama menjadi incaran Belanda sebagai penjajah.

Karena Asahan, bumi ‘Rambate Rata Raya’ itu, adalah sentra sumber bahan logistik yang kemudian dipertahankan mati-matian oleh para penjajah.

Read More

“Asahan ini masih menjadi penyumbang kebutuhan logistik untuk Sumatera Utara,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Jadi ke-77 Kabupaten Asahan di Taman Hutan Kota Taufan Gama Simatupang, Kisaran, Rabu (15/03/2023).

Hadir di antaranya Bupati Asahan, Surya, Wakil Bupati, Taufik Z Abidin, Ketua TP PKK Sumut, Nawal Lubis dan jajaran, unsur Forkopimda Asahan, BUMD, BUMN serta tokoh masyarakat

Dengan kondisi itu, Gubernur Edy Rahmayadi berharap menjadi kajian Pemkab Asahan. “Bagaimana kita mengurainya, kemudian membenahinya. Sehingga kita tahu apa yang harus kita kerjakan,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi berharap.

Dari potensi daerah yang ada, Gubernur Edy Rahmayadi mengingatkan agar Pemkab Asahan memfokuskan pembangunan ke arah pertanian dan perkebunan.

Sehingga ia mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan, agar tidak bermimpi untuk menjadikan daerah ini sebagai sentra industri, sebab bertolak belakang dengan potensi yang ada.

“Rasanya tak mungkin saja Asahan ini miskin, karena potensi wilayahnya sangat tinggi. Dengan kekompakan di sini, menjadi tanda untuk kemajuan daerah. Tetapi jangan menunggu dan bergantung pada aturan saja,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.

“Karena regulasi (aturan) harus ditindaklanjuti dengan kreasi dan inovasi. Bunga cempaka jadi jambangan. Jadi hiasan di atas baju. Mari kita bergandeng tangan. Wujudkan Asahan yang lebih maju,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.

Kembali ke Hari Jadi Asahan, Gubernur Edy Rahmayadi, mengatakan ada sejarah besar dalam keberadaan nama Asahan yang sejak 77 tahun silam, diputuskan sebagai sebuah wilayah di bawah struktur pemerintahan pada 15 Maret 1946, yang kemudian ditetapkan sebgai hari jadi Kabupaten Asahan. Meskipun sejatinya nama tersebut sudah ada sejak abad ke-19 dalam bentuk kesultanan.

Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, Asahan menyimpan fakta sejarah yang perlu menjadi catatan penting dalam membangun kabupaten ini di masa depan. Mulai dari keberadaan situs peninggalan masa kejayaan kesultanan, hingga bekas penjajahan Belanda, serta keberadaan kawasan perkebunan yang masih bisa dilihat.

“Sebenarnya, Asahan ini sudah lebih dari 77 tahun ada. Dulu namanya wilayah Asahan, yang bahkan lebih tua dari Republik Indonesia. Sampai-sampai Belanda dulu pernah mencetak uang di sini. Sebelum kemerdekaan, orang sudah melakukan kegiatan ekonomi di daerah ini, dimana banyak saudagar kaya datang ke mari,” sebut Gubernur Edy Rahmayadi.

Gubernur Edy Rahmayadi mengingatkan bahwa Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Batubara juga merupakan bagian dari Kabupaten Asahan sebelum dimekarkan menjadi daerah otonom sendiri.

Sementara itu Bupati Asahan, Surya, menyampaikan apresiasi atas kesediaan Gubernur menghadiri acara puncak peringatan hari jadi ke-77 Kabupaten Asahan. Menurutnya, orang nomor satu di Sumut itu tak sekedar hadir secara seremonial, tetapi juga menanyakan bagaimana kondisi masyarakat, terutama program pembangunan yang menyangkut hajat hidup dan kesejahteraan.

“Masyarakat di Asahan juga dengan tulus menyampaikan terima kasih kepada Bapak Gubernur yang memberikan perhatian, ditambah dukungan partisipasi seluruh lapisan masyarakat. Sehingga visi misi Pemerintah Kabupaten Asahan yang disinkronkan dengan visi misi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat tercapai,” ungkap Surya.

Untuk peringatan hari jadi Kabupaten Asahan ini sendiri, kata Surya, diisi dengan berbagai kegiatan dari seluruh OPD, seperti pentas seni budaya, gotong royong, olahraga dan lainnya. Juga turut menyemarakkan acara di Taman Hutan Kota Taufan Gama Simatupang, yakni pameran program pemerintah, pameran produk unggulan dari setiap kecamatan yang ada beserta potensi seni budaya dan pariwisata yang diharapkan bisa bersaing dengan daerah lain. (ben)

Related posts