Waskita Karya Tegaskan Punya Dana Garap Proyek Rp 2,7 T, Begini Penjelasan Dirut Destiawan

Gravatar Image

InfraSumut – Medan. Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero), Destiawan Soewardjono, membantah pihaknya disebut tidak punya dana mengerjakan proyek jalan dan jembatan Sumut Rp 2,7 triliun.

Hal itu ditegaskan Destiawa Soewardjono menjawab wartawan usai rapat progres proyek Rp 2,7 triliun dengan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, di Ruang Rapat Gubernur, Lantai 10 Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Medan, Rabu (08/11/2022).

Asisten Administrasi Umum, Hasmirizal Lubis, Kepala Dinas BMBK, Bambang Pardede, Kepala Biro PBJ Setdaprov Sumut, Mulyono, Kadis Tenaga kerja Sumut, Baharuddin Siagian, Kepala Biro Hukum Setdaprov Sumut, Dwi Aries Sudarto, dan Plt Kadis Kominfo Sumut, Ilyas Sitorus, hadir pada pemberian keterangan wartawan itu.

Read More

“Menurut pihak bapak (Waskita), waktu rapat dengar pendapat di DPRD Sumut itu (Kamis 3 November 2022), persoalannya bukan teknis, persoalan financial yang jadi kendala,” tanya wartawan.

Lalu Dirut Destiawan menjelaskan soal pendanaan Waskita. “Jadi gini. Kami dapat uang muka, dan uang muka ini kami gunakan untuk proyek ini, kami tidak menganggu dana untuk proyek ini, kenapa?, Waskita di tahun 2021 mendapatkan PMN Rp 7,9 triliun, karena perusahaan publik, kami tawarkan ke publik, kami mendapatkan dana masyarakat Rp 1,5 triliun,” jelas Destiawan.

Menurut Destiawan, dana PMN dan dana masyarakat tersebut, digunakan Waskita untuk mengerjakan proyek-proyek Waskita lainnya. “Jadi untuk proyek-proyek yang lain, kami menggunakan dana itu,” jelas Destiawan.

Kemudian di tahun 2022, pemerintah mendukung Waskita dan memberikan lagi dana PMN Rp 3 triliun. “Kami akan melakukan right issue untuk mendapatkan dana publik Rp 1 triliun, jadi ada Rp 4 triliun. Dan itu bisa kami gunakan untuk aktivitas seluruh proyek Wskita,” jelasnya lagi.

Jadi khusus untuk proyek Rp 2,7 triliun, menurut Dirut Destiawan, pihaknya menggunakan uang muka. “Dan ada dana termin yang nanti juga akan dibayar oleh Pemprov dan itu kami gunakan untuk proyek ini,” jelasnya lagi.

Apa yang disampaikan Dirut Destiawan, berbeda dengan yang disampaikan Waskita saat rapat di Komisi D DPRD Sumut.

Terhadap hal itu, Dirut Destiawan mengatakan bahwa Waskita perlu melakukan penyehatan casflow. “Mungkin apa yang disampaikan itu (di DPRD) adalah bahwa Waskita ini perlu melakukan penyehatan cashflow. Karena kami akibat pandemi covid kondisi cash flow kami mengalami defisit,” ujarnya.

Namun dengan dukungan pemerintah, Waskita, tambah Destiawan, sudah melakukan program penyehatan yang sekarang ini sudah on the track.

“Makanya pemerintah support, gitukan. Kalau tidak on the track, kami nggak dapatkan itu dana PMN, pasti akan diberikan kepada yang lain. Jadi kondisinya seperti itu,” tambahnya.

Dari kondisi dana itu, Waskita ingin mengejar progres 33% sebagaimana yang ditargetkan Pemprov Sumut kepada pihaknya sampai dengan akhir Desember 2022.

“Ini yang kami kejar untuk dicapai, insyallah akan tercapai. Dan kami berjanji dengan Gub tadi mungkin bisa lebih dari 33 persen,” ujar Destiawan.

“Berarti pak kita punya dana?,” tanya wartawan lagi menegaskan. “Oh pasti kita punya dana ya,” ujar Dirut Destiawan menimpali.

“Kalau nggak punya uang, proyek-proyek Waskita yang lain nggak jalan dong, bukan cuman di sini aja. Insyallah nggak ada masalah,” tegas Destiawan. (ben)

Related posts