Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, berbicara pada “Barus Bersholawat untuk Indonesia” di Lapangan Merdeka Barus, Tapteng, Rabu (15/02/2023). (istimewa)
InfraSumut.com – Tapanuli Tengah. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, merindukan KH Ma’ruf Amin tidak saja sebagai Wakil Presiden RI, tetapi juga sebagai Kyai besar untuk memberikan tausiyah.
Gubernur Edy Rahmayadi pun mengungkapkan rasa syukur atas kedatangan Wapres Ma’ruf Amin.
“Kita datang ke sini, menghadiri acara ini. Kita kedatangan tokoh besar, seorang Kiyai,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi.
“Saya sendiri merindukan beliau memberikan tausiah, dan saya berharap kita semua mendengarkan dengan baik. Kepada Bapak Wakil Presiden, selamat datang,” ungkap Gubernur Edy Rahmayadi lagi.
Hal itu disampaikan Gubernur Edy Rahmayadi dalam sambutannya pada acara “Barus Bersholawat untuk Indonesia, di Lapangan Merdeka, Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Rabu (15/02/2023) pagi,
Belasan ribu massa umat Islam hadir mengikuti acara itu. Kecamatan Barus, Tapteng kata Gubernur, menyimpan sekelumit cerita sejarah peradaban Islam pada masa abad ke-7 Masehi. Berbagai bukti di antaranya makam Syeikh Rukunuddin yang tertulis pada pusara, Wafat tahun 672 Masehi atau 48 Hijriyah.
“Menurut Buya Hamka, Islam ke Indonesia pada abad ke-7. Karena itu tepatlah kalau dikaji, Islam masuk dari Barus ini. Dan sedang disusun, dicari melalui napak tilas,” ujar Gubernur, didampingi Ketua TP PKK Sumut Nawal Lubis.
Selain itu, kata Gubernur, bahwa di masa yang tidak jauh berbeda, juga datang tokoh agama Kristen bernama Nommensen, dimana para Aulia sudah hidup di daerah ini.
“Pada masa itu, toleransi sejak dulu sudah terjadi. Sehingga dari dahulu kami tidak ada persoalan dengan kerukunan umat beragama. Kalau ada yang mengatakan macam-macam, itu bukan orang Sumatera Utara,” tegasnya.
Mengakhiri sambutannya, Gubernur pun berharap Wapres Ma’ruf Amin memberikan tausiah yang dapat menjadi pengetahuan penting bagi umat, sekaligus referensi dalam menjalankan kehidupan, baik dalam beragama maupun berbangsa.
Sementara itu, Ketua Umum Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI), Arif Rahmansyah Marbun, menyampaikan rasa terima kasih atas kedatangan Wapres beserta rombongan di Barus, mengingat kawasan ini dahulunya adalah kota pelabuhan internasional yang disinggahi para pedagang dari belahan dunia, dengan berbagai etnis dan suku.
“Tidak dapat dipungkiri jika ekspedisi Islam juga dengan cepat masuk dan berkembang di sini. Keberadaan makam Aulia di Barus cukuplah menjadi bukti persemaian dakwah Islam di kota yang bertuah ini. Yang ingin kami sampaikan bahwa berdasarkan catatan sejarah, di samping sebagai Kota Aulia kota yang memiliki banyak makam Aulia di tanah Barus ini, juga pernah berdiri beberapa kesultanan,” katanya.
Dengan kegiatan Barus Bersholawat untuk Indonesia kata Arif, mereka berharap karunia dan kemuliaan serta cahaya keluhuran peradaban yang dibangun oleh para tokoh, tetap hidup dan menghidupkan. Serta dapat mengangkat kembali jejak perjalanan Islam di Barus, khususnya dan bumi Nusantara pada umumnya.
“Mari kita doakan negeri ini menjadi negeri yang tetap utuh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Doa kami mudah-mudahan kita semua yang mengikuti acara ini dianugerahi rahmat yang istimewa dan semoga semua doa kita diijabah oleh Allah SWT sehingga kebersamaan kita di majelis ini membawa manfaat kebaikan dunia dan akhirat,” pungkasnya.
Usai sambutan Wapres, belasan ribu umat Islam bersama-sama melantunkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus doa untuk Indonesia.
Hadir di antaranya, Ibu Wapres, Pangdam I/BB Mayjend TNI A Daniel Chardin beserta ibu, Kapolda Sumut Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak beserta ibu, serta jajaran Forkopimda Provinsi, Kabupaten Tapteng dan perwakilan Ormas Islam.
Usai gelaran tersebut, Wapres kemudian melakukan penanaman pohon kamper (Barus) di halaman Masjid Raya Barus yang juga sedang tahap pembangunan. Ditutup dengan jiarah ke Makam Mahligai di Barus Utara. (ben)