Hutama Karya Garap Proyek KSPN Danau Toba: Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele

Gravatar Image

InfraSumut – Medan. PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) di Kota Medan belum lama ini, menandatangani kontrak proyek pembangunan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele dengan Kementerian PUPR.

Penandatangan kontrak itu sekaligus menandai kepercayaan Pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk menggarap proyek baru Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Danau Toba.

Direktur Operasi II Hutama Karya, Gunadi, menjelaskan pengerjaan sarana wisata pada proyek Penataan Kawasan Waterfront City Pangururan dan Kawasan Tele KSPN Danau Toba meliputi penataan Patung Boraspati Tano & Boru Saniangnaga.

Read More

Kemudian Patung Pustaha & Syair Tao Toba, Display Batuan Geologi Toba, Atraksi Seni Air Mancur “Aek Menari”, Panggung Apung Aek Natio, Instalasi Seni Musik Aek Margondang, Taman Rohani dan Instalasi Dry Fountain
Plaza Rohani, Instalasi Display Galeri Samosir, Instalasi Seni Tradisi Solu Bolon, Instalasi Seni Ukir Totem Batak.

“Selain itu Storytelling Signages Pangururan Waterfront, Video Motion Graphics “The Magnificent Toba” untuk Galeri Samosir, Video for Waterscreen Projection, Instalasi Seni Tarombo Batak dan Storytelling Signages Kawasan Tele,” ujar Gunadi, Jumat (14/10/2022).

Gunadi mengatakan pengerjaan penataan karya seni Hutama Karya bekerja sama dengan para seniman bertaraf internasional, ahli budaya Batak dan tenaga supervisi untuk menjamin keakuratan penempatan dan kualitas hasil pemasangan karya seni secara baik dan sempurna.

“Proyek KSPN Toba ini senilai Rp 161 miliar dengan luas lahan penataan kurang lebih 6,4 hektar, serta luas lahan penataan Kawasan Panorama Tele kurang lebih 0,97 hektar,” ujar Gunadi.

Lebih lanjut Gunadi menambahkan untuk mempercepat pembangunan KSPN Toba agar sesuai mutu dan target waktu kontrak penyelesaian di September 2023, perusahaan menggunakan teknologi Building Information Modelling (BIM) dalam merancang desain yang optimal. Proyek KSPN ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membentuk 10 otorita pariwisata pada destinasi unggulan.

“Kami berharap, dengan digarap dan dirampungkannya proyek penataan KSPN Toba nantinya
akan meningkatkan target perolehan devisa Indonesia serta menjadi destinasi pariwisata yang menarik minat wisatawan,” imbuh Gunadi.

Dukungan infrastruktur pada proyek penataan KSPN Toba diharapkan mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sebagai tahap awal pembangunan dan bentuk dukungan warga setempat, pada Sabtu (01/10/2022), Natuatua Sitolu Hae Horbo (13 Raja) dan Natuatua ni Huta asal suku Batak menyelenggarakan upacara adat “Ritual Pangelekan tu na martua Pusuk Buhit dan Tao Toba” di Tanjung Harbo, Samosir sekitar Danau Toba.

Upacara ini merupakan bentuk persembahan kepada leluhur dengan mulai digarapnya proyek KSPN Danau Toba. Adapun rangkaian kegiatannya yaitu gondang Batak mengelilingi Danau Toba dan pelepasan Ikan Mas sebagai pertanda pengembangan ikan di area lokasi yang akan dibangun. (ben)

Related posts