Ijeck Prihatin dengan Bencana Alam di Padangsidimpuan, Tapsel dan Parapat, akan Bawa Permasalahan ke DPR

Gravatar Image

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Musa Rajekshah. (istimewa )

InfraSumut.com – Medan. Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar Musa Rajekshah, perhatian dengan bencana alam banjir bandang yang melanda Kota Padangsidimpuan, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Parapat.

Musa Rajekshah bahkan kaget mendengar adanya informasi terkait bencana alam tersebut yang diduga karena dipicu kerusakan lingkungan dari aktivitas ilegal.

Read More

Akibat bencana alam banjir yang terjadi lokasi tersebut, ratusan rumah warga mengalami kerusakan.

“Saya belum tahu dan mendengar secara langsung mengenai informasi mengenai dugaan kerusakan lingkungan yang menjadi faktor penyebab terjadinya bencana alam,” kata Musa Rajekshah di Medan, Kamis (20/3/2025).

Jika informasi karena dugaan pengrusakan lingkungan itu benar, Ijeck sapaan akrab Musa Rajekshah mengatakan seluruh pihak harus turun untuk mengantisipasi jika bencana alam tersebut terjadi.

“Kita tidak juga tidak ingin peristiwa ini terulang kembali, apalagi pada saat menjelang hari raya Idul Fitri,” ungkap Ijeck.

Ketua DPD Golkar Sumut ini akan membawa permasalahan ini ke DPR RI untuk dibahas dan mencari solusi penanganannya.

Sebab, ia tidak ingin ke depannya peristiwa tersebut terulang kembali, apalagi sampai memakan korban jiwa.

 “Saya akan membawa masalah ini dan membahas di DPR RI. Agar ke depannya bisa mengantisipasi terjadinya bencana alam yang dapat merugikan seluruh pihak,” jelasnya.

Pria yang karib disapa Ijeck ini juga mengatakan, tidak banyak masyarakat yang terdampak akibat bencana ini, seluruh pihak pastinya juga merasakannya., seperti infrastruktur yang rusak dikarenakan terdampak akibat bencana alam.

Diakuinya, belakangan ini intensitas curah hujan yang terjadi di beberapa daerah mengalami peningkatan.

“Curah hujan sekarang lebih ekstrim, terjadi bencana alam banjir di Tapanuli Selatan dan Parapat tidak terprediksi, karena curah hujan yang meningkat,” ungkapnya.

Ijeck juga meminta kepada pemerintah daerah untuk lebih aktif mengawasi daerah-daerah rawan akan terjadinya bencana alam seperti banjir hingga longsor.

Seluruh pihak, lanjutnya harus memberikan imbauan kepada para pengguna jalan, agar ke depannya tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan.

“Pemerintah daerah setempat untuk mengecek dan memberitahukan mana saja daerah-daerah yang rawan akan terjadinya bencana alam,” kata dia.

Semua ini dilakukan, kata dia untuk mengantisipasi adanya korban bilamana bencana alam tersebut terjadi.

Secara terpisah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Dinas LHK) Sumut menyebut, bencana alam yang terjadi di Padangsidimpuan adanya dugaan kerusakan lingkungan.

Akibat kerusakan lingkungan tersebut, ratusan rumah terdampak akibat bencana alam yang terjadi dengan begitu cepat.

Kepala Dinas LHK Sumut, Yuliani Siregar, mengatakan dugaan bencana alam yang terjadi di Padangsidimpuan dikarenakan adanya aktivitas di Area Penggunaan Lain (APL).

Secara merinci dirinya tidak menjelaskan aktivitas apa yang terjadi di APL, sehingga diduga menjadi penyebab terjadinya kerusakan lingkungan.

“Infonya yang masih kita dapat itu, namun belum kita cek, saat ini saya beberapa tim akan menuju lokasi,” kata Yuliani. (bps)

Related posts