Menteri PKP Maruarar Sirait berbicara di Kampus Universitas HKBP Nommensen Medan, Jumat (10/10/2025) malam. (dok/infrasumut)
InfraSumut.com – Medan. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Maruarar Sirait, bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, hadir di Kampus Universitas HKBP Nommensen (UHN) Medan, Jumat (10/10/2025) malam.
Menteri Maruarar dan Mendagri Tito mensosialisasikan Kredit Program Perumahan kepada dosen dan mahasiswa, termasuk kepada developer, kontraktor, pengusaha toko bangunan dan pelaku UKM di Aula Fakultas Kedokteran UHN Medan.
Sebelum memulai materi sosialisasi, Menteri Ara, sapaan akrab Maruarar, menyampaikan kebanggaannya kepada Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan MST.
Sebab ia menilai Ephorus HKBP memiliki sikap yang tegas untuk menolak segala bentuk pengrusakan yang dilakukan oknum-oknum di lingkungan di kawasan Danau Toba.
“Dan saya bangga sebagai orang Batak dengan sikap tegas dari Ephorus HKBP untuk tegas mengakkan bagaimana membela dan mendukung supaya Toba itu bisa bebas dari kerusakan lingkungan,” ujar Ara disambut tepuk tangan.
Ara mengaku salut dengan apa yang disampaikan Ephorus HKBP, bahwa sebagai pimpinan gereja harus berbuat yang benar untuk kawasan Danau Toba.
“Sebagai pribadi dan sebagai menteri, saya salut dengan apa yang disampaikan oleh ephorus bahwa berbuatlah sikap yang benar. Sebagai pimpinan gereja harus bisa punya ketegasan dalam soal kerusakan lingkungan, apakah itu di manapun di kawasan Danau Toba, di Sumatera Utara dan juga di seluruh Indonesia,” kata Ara.
Tidak hanya itu, Ara juga mendukung pernyataan Ephorus HKBP untuk memberantas korupsi di Sumut dan di kawasan Danau Toba.
“Saja yakin ini ada dalam doa para pendeta HKBP san juga dosen dan mahasiswa, HKBP yang punya idealisme yang kuat,” ujarnya.
Ia mengatakan harus menyampaikan pernyataannya tersebut karena baginya UHN adalah kampus yang mendidik anak-anak muda Batak maupun anak-anak muda Indonesia, untuk punya idealisme yang kuat dan tangguh.
Sebagaimana diketahui, Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan MST, kerap bersuara menentang perusal lingkungan kawasan Danau Toba, seperti terhadap operasional PT Toba Pulp Lestari (TPL).
Seperti dikutip dari instagram @kantorpusathkbp, Sabtu malam, HKBP melalui seluruh pelayanan HKBP di seluruh distrik, menyerukan tutup TPL. Seruan itu didasari melihat banyaknya kerusakan lingkungan atau krisis ekologi, sampai menimbulkan konflik sosial terhadap masyarakat. Seruan itu juga demi pemulihan tanah adat dan alam.
Selain itu, Ephorus HKBP dalam pernyataannya pada peresmian pembentukan Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Ekumenis “Keadilan Ekologi Sumatera Utara”, Selasa 7 Oktober 2025, menyebutkan lahirnya Sekber adalah bentuk nyata panggilan iman gereja di tengah krisis ekologi yang kian mendalam.
“HKBP meyakini, membela bumi berarti membela kehidupan. Gereja tidak boleh berdiam diri ketika ciptaan Tuhan dirusak dan umat menderita,” kata Ephorus Pendeta Victor.
Ephorus juga menegaskan Sekber harus menjadi wadah koordinasi permanen antara gereja, masyarakat adat, dan lembaga hukum agar perjuangan tutup TPL tidak bersifat sporadis, melainkan sistematis dan berkelanjutan. (bps)