Minimalisir Risiko, Ditjen Cipta Karya Luncurkan Fitur EWS Pada SIM IBM PKP

Gravatar Image

InfraSumut.com – Jakarta. Direktorat Jenderal Cipta Karya menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kegiatan PISEW tahun anggaran 2023 dibuka Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti, di Jakarta, Senin (06/03/2023).

Rakornas tersebut dihadiri Deputi Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian dan Kemaritiman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BKPK), Salamat Simanullang.

Dalam Rakornas Kegiatan PISEW, juga dilakukan Peluncuran Fitur Early Warning System (EWS) Sistem Informasi Manajemen (SIM) Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP).

Read More

Kemudian ada juga diskusi panel dengan narasumber Direktur PKP, Wahju Kusumosusanto, Direktur Kepatuhan Intern, V Untoro Kurniawan, Direktur Pengawasan Bidang Infrastruktur, Tata Ruang, dan Perhubungan, BPKP, Kisyadi dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Papua, Cornelis Sagrim dengan moderator, Shahnaz Haque.

Diana menyampaikan kegiatan PISEW pada tahun 2023 akan dilaksanakan di 1.340 lokasi yang tersebar di 23 provinsi (jumlah lokasi tersebut bertambah hampir 3 kali lipat dari tahun 2022 yang hanya 450 lokasi). Hal ini dapat diartikan bahwa rentang kendali dalam mengawasi dan mengendalikan kegiatan PISEW menjadi lebih besar.

“Sebagai upaya meminimalisir risiko, upaya yang kreatif dan inovatif perlu dilakukan yang salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi, salah satunya diwujudkan melalui melalui inovasi Early Warning System (EWS) dalam SIM IBM PKP yang telah diluncurkan,” tutur Diana dikutip dari laman Ditjen Cipta Karya, Rabu (08/03/2023).

Fitur EWS merupakan fitur baru dalam sistem informasi manajemen untuk pengawasan, pengendalian dan pelaporan dalam pelaksanaan kegiatan PISEW.

Fitur EWS ini berfungsi sebagai peringatan dini pada setiap tahapan kritis dalam pelaksanaan kegiatan PISEW dimana para PPK PKP nantinya akan mendapatkan pesan peringatan secara otomatis (by system) jika tahapan pelaksanaan kegiatan PISEW mendekati deadline waktu dan jika tahapan pelaksanaan kegiatan melewati deadline waktu yang telah ditentukan dalam jadwal nasional.

Mengingat kemungkinan risiko yang cukup besar pada kegiatan PISEW, manajemen risiko perlu segera diterapkan secara bertahap. Integrasi merupakan kunci dari manajemen risiko, dimana pemangku kepentingan dari setiap tingkatan harus memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap risiko.

Komitmen mengelola risiko sesuai batas kewenangan masing-masing. Pada era menuju Society 5.0, dimana dalam pelaksanaan kegiatan saat ini dipermudah dengan dengan adanya teknologi, bahkan teknologi telah menjadi bagian pelaksanaan kegiatan itu sendiri. Pemanfaatan teknologi dalam melaksanakan kegiatan dapat terlihat salah satunya melalui EWS dalam SIM IBM PKP tersebut.

“Pelaksanaan kegiatan PISEW, saya harap untuk kegiatan lainnya di lingkungan Ditjen Cipta Karya dapat mulai mengarah untuk menerapkan konsep Society 4.0 bahkan Society 5.0,” tutup Diana. 

Jika konsep Society 4.0 fokus pada aspek melakukan pekerjaan secara otomatis dan memungkinkan seluruh entitas di dalamnya untuk saling berkomunikasi kapan saja secara real time dengan memanfaatkan teknologi internet, maka di era Society 5.0 ditandai dengan mulai terjadinya integrasi antara ruang maya dan ruang fisik untuk membuat semua hal menjadi lebih mudah dan untuk memperluas prospek serta mengoptimalkan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan memanfaatkan berbagai inovasi yang tercipta di era 4.0. 

Selain itu, Diana berharap Rakornas Kegiatan PISEW 2023 menjadi titik awal dimulainya serangkaian kegiatan sesuai dengan siklus kegiatan PISEW dan semoga seluruh kegiatan dapat berjalan lancar dan membawa manfaat bagi masyarakat. (dav)

Related posts