Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, memotivasi ribuan Dosen, Guru, Pengawas, Kepala Sekolah, Mahasiswa dan Pelajar di Auditorium Rajamin Purba USI Pematangsiantar, Jumat (17/03/2023). (istimewa)
InfraSumut.com – Pematangsiantar. Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, mengajak para guru di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun, mengambil pelajaran dari peristiwa bom atom di Jepang.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menyampaikan pentingnya menyatukan visi dan misi dunia pendidikan di Sumut, serta peran guru menyampaikan budi pekerti bagi anak didik.
“Kita ambil pelajaran dari peristiwa bom atom di Jepang, yang pemerintahnya mempertanyakan jumlah guru yang hidup. Karena guru merupakan palang merah yang menjadi penyelamat anak bangsa,” ujar Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
Hal itu dikatakan Gubernur Edy Rahmayadi saat memberikan motivasi kepada ribuan Guru, Dosen, Pengawas, dan para Kepala Sekolah di Audotorium Rajamin Purba Universitas Simalungun (USI), Jalan Sisingamangaraja Barat, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar, Jumat (17/03/2023).
Hadir di antaranya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution, Dekan Fakultas USI, Sarintan Efratani Damanik, Forkopimda, Guru se-Cabang Dinas Wilayah VI (Siantar-Sumalungun), Dosen serta mahasiswa USI. Kegiatan ini sendiri berlangsung dua sesi pertemuan,yakni dengan para guru dan juga mahasiswa.
Kepada para guru se-Cabang Dinas Wilayah VI, Gubernur Edy Rahmayadi berpesan, agar tetap mengedepankan rasa, perhatian dan menyayangi dalam menyampaikan ilmu pelajaran. Tegas dan keras dalam mengajar boleh saja namun tidak kasar.
Dengan keadaan dan fasilitas pendidikan yang ada saat ini, Gubernur Edy Rahmayadi meminta untuk tidak menyerah dan terus berjuang menyampaikan ilmu pada anak didik. “Maka dari itu keluar semboyan guru pahlawan tanpa tanda jasa. Apabila kita tidak pernah menyerah maka kita tidak pernah gagal,” katanya.
Sementara pada sesi selanjutnya, kepada ribuan mahasiswa dan Dosen USI, Gubernur Edy Rahmayadi menyampaikan bahwa kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki.
Poin yang menjadi perhatian di antaranya adalah universitas yang harus meningkatkan kualitas pendidikan yakni, memberikan kualitas pendidikan bagi SDM dalam mengelola Sumber Daya Alam (SDA).
“Di Zona Dataran Tinggi ini sangat banyak potensi SDA yang bisa dikembangkan menjadi suatu usaha. Ini lah yang perlu kita gali lagi, yang dapat menjadi suatu usaha di antaranya UMKM. Ibarat pepatah, jangan sampai kita mati di lumbung padi,” ucap Gubernur Edy Rahmayadi.
Menurut Gubernur Edy Rahmayadi, salah satu yang perlu menjadi perhatian bersama adalah komidoti yang dihasilkan di Simalungun, di antaranya adalah cabai dan bawang yang surplus di daerah Simalungun, namun harga juga bisa merangkak naik/mahal.
“Bapak dan Ibu Dosen, ini perlu menjadi perhatian kita, di Simalungun cabai dan bawang ini semua surplus, tapi kenapa harga bisa naik. Ini semua karena faktor kecurangan yang terjadi oleh oknum,” kata Gubernur Edy Rahmayadi.
Terakhir dalam pertemuan itu, Gubernur Edy Rahmayadi mengingatkan pada seluruh mahasiswa untuk serius dalam menimba ilmu, karena Sumut sangat membutuhkan SDM yang unggul dalam mengelola pemerintahan ini ke depan. (ben)