InfraSumut – Berastagi – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar kurasi bedah desain kemasan atau disebut BEDA KAN bagi para pengusaha lokal (Buah dan Sayur) kawasan danau toba. Kegiatan ini diadakan dalam rangka menggairahkan kemballi aktivitas kepariwisataan di Danau Toba, di Mikie Holiday, Berastagi, Tanah Karo (19/10/2022).
Kegiatan BEDA KAN ini dihadiri sebanyak 25 peserta yang memiliki produk buah dan sayur. Ini merupakan kerjasama antara Kemenparekraf dengan ASPRODI Desain Komunikasi Visual Indonesia dalam mendesain produk-produk milik pelaku usaha komoditas.
Kegiatan itu dibuka Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Yuke Sri Rahayu.
Menurut Yuke Sri Rahayu kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari di Kabupaten Karo. Kegiatan tersebut bertujuan untuk membantu para pelaku usaha memiliki branding sendiri agar tampilan produknya lebih menarik bagi konsumen, dapat meningkatkan rasa percaya diri dalam persaingan modal dan meningkatkan nilai tambah, membantu para pelaku UMKM untuk bisa menaikkan kualitas ke penjualan digital.
“Harapan kami semoga kegiatan BEDA KAN ini bermanfaat bagi para peserta sehingga dapat menaikkan produknya sehingga bisa bersaing,” ujar Yuke Sri Rahayu dilansir dari laman BPODT, Sabtu (22/10/2022).
Menurut Ketua Umum Asprodi Desain Komunikasi Visual Indonesia, Intan Riski Mutiaz, kegiatan itu bentuk dari kepedulian terhadap masyarakat. Nantinya hasil desain dari mahasiswa kami semoga dapat membantu masyarakat agar dapat memiliki nilai yang manfaat. Produk masyarakat bisa berkualitas.
Dalam kegiatan ini para pelaku usaha diberi kesempatan untuk memperkenalkan produk-produk mereka. Para peserta mengakui bahwa produk mereka belum mempunyai branding untuk produk mereka.
Ditempat terpisah, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), Jimmy Bernando Panjaitan, mengatakan bahwa Kemenparekraf selama ini selalu memberikan perhatiannya di Kawasan Danau Toba khususnya dalam mendukung pelaku usaha kuliner dalam mendukung pariwisata.
“Kegiatan BEDA KAN itu merupakan langkah maju dalam pengembangan potensi pangan lokal yang dimiliki peserta menyambut destinasi pariwisata super premium Danau Toba,” ujar Jimmy.
Ia menegaskan, sesungguhnya pariwisata yang maju harus didukung dengan usaha komoditas yang baik dan visioner. Jimmy juga menambahkan, dengan adanya kegiatan BEDA KAN tersebut, dapat menggali potensi yang dimiliki oleh pelaku usaha komoditas yang ada di Danau Toba.
Hadiri juga pada kegiatan itu di antaranya Endang Warsidi Dosen IPB, Akbar Moujahid Tim Pakar Branding dan UMKM, Rendi Prayogi Kaprodi DKV Universitas Potensi Utama, Perwakilan BPODT Dedy Siregar Tenaga Pendamping Teknis Bid SDM, 25 Peserta Pelaku Usaha Komoditas, Perwakilan Disparbud Sumut, Kabupaten Karo, Disperindag Kabupaten Karo dan para dosen jurusan Desain Komunikasi Visual Indonesia. (sam)