InfraSumut.com – Medan. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan NU mempunyai 2 dimensi yang harus dipahami oleh seluruh Nahdliyin, khususnya para pengurus.
Pertama adalah NU sebagai thoriqoh atau cara beragama, bukan yang dibuat-buat. Kemudian yang kedua dimensi NU sebagai imarah.
Artinya, kata Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang akrab disapa Gus Yahya, satu bangunan sistem yang mengurus urusan orang banyak atau bisa dikatakan NU sebagai ulil amri layaknya pemerintah.
Hal itu dikatakan Gus Yahya pada pembukaan Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak NU (PD-PKPNU) Sumut II di Aula Madinatul Hujjaj Asrama Haji, Medan, Selasa (07/03/2023).
Karena itu pendidikan dasar NU tersebut, lanjut Gus Yahya, menjadi semangat untuk mendorong seluruh kader NU untuk berhikmat kepada masyarakat, kepada bangsa.
Gus Yahya mengatakan pengurus NU memiliki tugas pengemban tanggung jawab untuk berhikmat kepada warga. NU membutuhian orang-orang yang siap dan mampu berhikmat.
NU juga membutuhkan orang-orang yang siap dan mampu bekerja, mampu menjalankan tugas sebagaimana mestinya. “Itulah sebabnya kita selenggarakan pelatihan-pelatihan kader seperti yang akan kita jalankan ini,” ujar Gus Yahya.
“Kita buat sistem pelatihan kader secara berjenjang dan jenjang yang paling bawah yang nantinya akan menjadi syarat untuk bisa dipilih sebagai pengurus Majelis Wakil Cabang NU,” kata Gus Yahya lagi.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumut, Musa Rajekshah, yang juga Mustasyar PWNU Sumut, berharap PD-PKPNU l berjalan lancar.
Wakil Guberjur Musa Rajekshah juga berharap seluruh peserta yang mengikuti pendidikan, memiliki niat tulus untuk berproses di NU dan ke depan menjadi kader yang lebih baik dan bisa berkontribusi lebih luas lagi untuk kemajuan bangsa.
Hadir juga Kapolda Sumut, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Marahalim Harahap, beserta jajaran, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Sumut, Adlin Tambunan. (ben)