Pantai Sorake, Nias Selatan. (dok kemenparekraf)
InfraSumut.com – Jakarta. Kemenparekraf/Kabaparekraf mendukung Kejuaraan World Surf League (WSL) Nias Pro 2023 Kualifikasi seri 5000 di Pantai Sorake, Desa Botohilitano, Kecamatan Teluk Dalam, Nias Selatan, Sumatera Utara pada 11-17 September 2023 mendatang.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dukungan Kejuaraan WSL Nias Pro 2023 tersebut saat “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (04/09/2023).
“WSL Nias Pro 2023 ini saya mendapat tugas dari Bapak Presiden Joko Widodo untuk memastikan kesuksesannya, jadi kami akan memantau dan mengirimkan tim yang akan mengikuti jalannya acara. Tahun sebelumnya saya hadir di Nias Selatan,” kata Sandiaga.
Dilansir dari laman Kemenparekraf, Kamis (07/09/2023) disebutkan
Pantai Sorake sudah kali keempat menjadi lokasi event kejuaraan selancar internasional, dengan daya tarik dan karakteristik ombak kanan (right hander) terbaik di dunia.
Hal itu pula yang menguatkan minat para peserta dari penjuru dunia untuk datang ke kabupaten yang memiliki desa wisata yang terkenal dengan atraksi budaya lompat batu itu.
Pada kesempatan yang sama, Kadis Kebudayaan, Pariwisata dan Kepemudaan Olahraga Nias Selatan, Anggreani Dachi, menjelaskan wisata olahraga ini bukan hal yang baru bagi Nias Selatan, karena ini sudah merupakan event keempat yang hadir di wilayah itu.
Pihaknya bekerjasama dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) untuk pelaksanaan dan teknis pertandingan.
“Sudah 192 peserta dari 12 negara yang mendaftar. Kami siap menerima dan menyambut wisatawan yang datang, target wisatawan untuk ajang ini dari 192 peserta yang akan hadir mereka dipastikan tidak hadir sendiri, karena mereka datang bersama official, teman, dan pendukungnya sehingga target wisman sekitar 600 orang, dan wisnus mencapai 20 ribu orang, karena memang selain main event, kami juga menyelenggarakan side event untuk menarik wisatawan,” katanya.
Sementara itu Sekjen PSOI, Tipi Jabrik Noventin, mengatakan tahun ini pihaknya mendapatkan informasi ramalan cuaca bahwa ombak pantai di wilayah itu akan besar sekali saat event berlangsung.
“Dan ini jadi satu alasan banyak peserta yang membawa fotografer dan tim media mereka. Ini salah satu kelebihan ombak Nias yang bukan hanya untuk bertanding, mereka juga akan mendokumentasikan ombak yang sangat baik besok saat event,” katanya.
Tipi juga berharap, pemerintah melalui Kemenparekraf bisa mendukung kesuksesan WSL Nias Pro ini, karena saat ini masih ada kendala terkait dengan akses menuju bandara di Gunung Sitoli.
“Kami sedang melakukan berbagai upaya karena saat ini masih ada penerbangan ke Nias Selatan. Bagaimana 200 peselancar dengan 200 board bag bisa sampai di Pantai Sorake,” ujarnya. (bps)