Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Kemenhub membahas rencana pembangunan BRT di Medan, Kamis (07/09/2023). (dok ig @bobbynst)
InfraSumut.com – Medan. Pembangunan konstruksi Bus Rapid Transit (BRT) di Kota Medan, Sumatera Utara oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera dimulai.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Wali Kota Medan, Bobby Nasution dengan Direktur Angkutan Jalan Ditjen Kemenhub, Suhartono, di Balai Kota Medan, Kamis (07/09/2023).
Suhartono mengatakan pembangunan BRT di Medan, baik menyangkut infrastruktur, jalur, depo maupun pendukung lainnya, akan dilakukan lebih cepat seperti keinginan Menteri Perhubungan.
“Alhamdulillah, komunikasi dengan Kota Medan cukup intens sehingga pembangunan BRT dapat dilakukan secepatnya,” ungkap Suhartono.
Salah satu percepatan pembangunan yang akan dilakukan, kata Suhartono, pengadaan infrastruktur terutama konstruksi yang semula akan dilakukan di Januari 2024 sudah dapat dikerjakan di triwulan akhir tahun 2023.
Selanjutnya mengenai masalah operasional, kebutuhan bus untuk Mebidang (Medan, Binjai dan Deli Serdang) sebanyak 551 unit armada.
BRT yang akan beroperasi di Mebidang nanti sama dengan di Jakarta. Terkait koridor, ada 17 koridor yang akan dibangun. Dari jumlah itu, 15 merupakan murni kewenangan Pemko Medan.
“Sesuai dengan regulasi yang ada yakni UU Nomor 22 bahwa otoritas yang berada di wilayah kota menjadi kewenangan pemerintah kota, kawasan lintas menjadi kewenangan pemerintah provinsi serta kawasan pinggiran menjadi kewenangan pemerintah kota dan kabupaten. Kita harapkan ini secepatnya disepakati sehingga tidak terlalu lama untuk diselesaikan,” ujarnya.
Terkait masalah depo, kata Suhartono, sesuai dengan kebijakan yang dilakukan Wali Kota sudah ada beberapa depo yang akan dilakukan pembangunannya, termasuk di Amplas.
Dikatakan Suhartono, Kemenhub akan membangun depo yang berada di aset milik pemerintah pusat. Karena itu sebelum pembangunan depo dilakukan, maka depo yang berada di aset milik pemerintah daerah akan ditarik dulu.
“Secara administrasi kami ambil dulu, tapi setelah pembangunan depo selesai dilakukan, kami akan serahkan kembali kepada pemerintah daerah,” paparnya.
Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengapresiasi Kemenhub karena telah memilih Kota Medan menjadi salah satu kota di Indonesia untuk dibangun BRT.
Diharapkan, pembangunan BRT yang bertujuan untuk mengatasi kemacetan sekaligus memberikan mobilitas cepat, nyaman dan berbiaya rendah dalam pelayanannya kepada masyarakat ini, dapat berjalan lancar.
“Kami sangat berterima kasih atas pilihan ini. Semoga pemilihan Kota Medan ini menjadi pilihan yang tepat. Apa yang menjadi kekurangan dalam pembangunan BRT dapat disampaikan kepada kami,“ kata Bobby Nasution.
Wali Kota Bobby Nasution mengatakan Pemko Medan berkomitmen penuh untuk mendukung pembangunan BRT yang masuk dalam program Indonesia Mass Transit Project (Mastran) ini.
“Kami ingin program ini berjalan dengan baik di Kota Medan,” ungkap Bobby Nasution didampingi Kadis Perhubungan Kota Medan, Iswar Lubis, serta sejumlah pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan
Pemko Medan, lanjut Bobby Nasution, saat ini terus mendorong masyarakat yang cederung menggunakan kendaraan pribadi untuk beralih menggunakan angkutan umum.
Pemko Medan akan terus menambah fasilitas sehingga masyarakat semakin tertarik menggunakan angkutan umum. Karena itu ia berharap pembangunan BRT secepatnya dilakukan.
“Alhamdulillah, mulai terlihat peningkatan masyarakat menggunakan angkutan umum. Oleh karenanya peningkatan-peningkatan fasilitas ini akan terus kami kembangkan, termasuk akses-akses dan titik-titik parkirnya yang saat ini sedang dibangun di kawasan Kesawan dan Lapangan Merdeka,” ujar Bobby.
Kadishub Kota Medan, Iswar, menambahkan, menyangkut masalah kewenangan pembangunan koridor, yakni dari 17 koridor yang akan dibangun, 15 koridor merupakan kewenangan Pemko Medan, sedangkan 2 koridor lagi kewenangan Pemprov Sumut.
“Menyangkut pengadaan bus berjumlah 551 unit, kebutuhan armada dalam kota sebanyak 468 unit. Dari jumlah 551 bus tersebut, 50 persennya merupakan bantuan bus listrik dari Kemenhub,” ujar Iswar. (wst)