Realisasi Belanja Infrastruktur PUPR Rp 84,3 Triliun, Serapan Program Padat Karya 85,8%

Gravatar Image

InfraSumut – Jakarta. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan realisasi pagu anggaran Kementerian PUPR per 26 November 2022 pukul 18.00 WIB sebesar Rp 84,3 triliun atau sebesar 69,4% dari total pagu Rp 121,40 triliun dengan realisasi fisik sebesar 75%.

Anggaran itu diserap untuk belanja infrastruktur PUPR, seperti pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata, rumah MBR dalam rangka meningkatkan daya saing sekaligus mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat Pandemi Covid-19.

Hal tersebut dikatakan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI yang dipimpin  Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae, Senin (28/11/2022). 

Read More

Menteri Basuki mengatakan, untuk mendukung pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, Kementerian PUPR juga melanjutkan Program Padat Karya Tunai (PKT) berupa pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat / warga setempat sebagai pelaku pembangunan. 

Untuk Program Padat Karya Tunai, realisasi keuangan saat ini sebesar Rp 12,97 triliun atau sebsar 85,8% dari total pagu anggaran Rp 15,11 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 661 ribu orang atau 82,8% dari target 798.000 orang.

Dilansir dari laman Kementerian PUPR, Rabu (30/11/2022), disebutkan program Padat Karya Tunai Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

Adapun program itu bertujuan untuk mendistribusikan dana hingga ke desa, menjaga daya beli masyarakat serta menyerap tenaga kerja.

Menteri Basuki mengatakan, Kementerian PUPR telah menetapkan rencana prognosis penyerapan Tahun Anggaran 2022 sebesar 96,04%. “Langkah-langkah yang diambil jelang pengakhiran Tahun Anggaran 2022 adalah mengalokasikan anggaran yang berpotensi tidak terserap untuk dialihkan antara lain untuk penanganan bencana, mengoptimalkan pemanfaatan anggaran untuk percepatan penyelesaian infrastruktur dengan progress tinggi/selesai akhir tahun 2022,” kata Menteri Basuki. 

Lebih lanjut Basuki mengatakan Kementerian PUPR juga akan merujuk pada Surat Edaran Kepala LKPP No. 16 Tahun 2022 tentang Penjelasan atas Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang Terdampak atas Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak dan/atau Aspal pada tahun anggaran 2022, dalam rangka penyesuaian harga dan penyesuaian nilai kontrak yang terdampak kenaikan harga BBM.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ridwan Bae, dalam kesimpulan rapat menyampaikan apresiasi atas capaian progres kerja tahun 2022 tersebut. “Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR atas capaian realisasi program dan anggaran TA 2022 sampai November 2022,” ujarnya. (dav)

Related posts