InfraSumut.com – Madina. Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah, berharap 1.473 santri/santriwati lulusan Ponpes Musthafawiyah Mandailing Natal, memberikan kontribusi untuk bangsa dan negara.
Hal itu dikatakan Wagub Musa Rajekshah saat menghadiri P
pengumuman sekaligus penyerahan ijazah santri/santriwati di Ponpes Musthafawiyah Purba Baru, Madina, Kamis (23/02/2023).
Hadir dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Sumut, Harun Mustafa Nasution, Bupati Madina, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution, Pimpinan Ponpes, Mudir, mewakili Kanwil Kemenag Sumut yakni Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Muksin Batubara, dan lainnya.
“Saya ucapkan selamat kepada para santri/santriwati. Ini bukan akhir dari pendidikan kalian. Setelah ini ada lagi pendidikan yang lebih tinggi. Saya berharap kalian bisa melanjutkan ke perguruan tinggi baik di Indonesia maupun di luar dari sini,” ujar Wagub Musa Rajekshah.
Wagub Musa Rajekshah, yang akrab disapa Ijeck tersebut, berharap besar para lulusan ini dapat berkontribusi untuk bangsa dan negara. Menjadi generasi yang berilmu dan berakhlak. “Tidak hanya memikirkan ilmu dunia melainkan juga memikirkan akhirat, ujarnya.
Wagub Musa Rajekshah, juga mengapresiasi Ponpes tersebut yang selama 3 tahun ini sudah tidak lagi mengandalkan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dari Pemerintah. Masing-masing santri hanya diminta Rp 100.000/bulan.
“Begitulah kalau niat yang baik pasti Allah mudahkan. Saya berharap setelah selesai tetap ingat para guru yang mengajar di sini. Ingat tempat kalian menimba ilmu di sini,” ujar Wagub Musa Rajekshah.
Sementara itu Bupati Madina, Muhammad Jafar Sukhairi Nasution, berharap bahwa ke depan umat tidak mudah dibenturkan dengan kepentingan kelompok tertentu untuk memecah belah bangsa.
“Kepada para santri/santriwati yang lulus saya ucapkan selamat dan semoga dapat menjadi teladan di masyarakat,” harap Bupati Muhammad Ja’far.
Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam, Muksin Batubara, dalam kesempatan itu mengatakan bahwa dari tiga tahun lalu mereka mulai tidak memanfaatkan dana operasional sekolah.
“Ini yang membuat kami membesarkan dan mengabdi kepada pondok pesantren ini. Dan sekarang di Sumut ada 353 pondok pesantren. Kami berharap Pak Wagub bisa membantu mendorong adanya regulasi tentang pondok pesantren di Sumut maupun di Indonesia,” harapnya. (ben)