InfraSumut – Jakarta. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendukung perhelatan Indonesia Water Forum (IWF) 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu 5 Oktober 2022.
Mengusung tema “Pengembangan SPAM, Transformasi Digital, dan Adaptasi Perubahan Iklim”, Menteri PUPR, Basuki Hadimuldjono, hadir membuka IWF 2022.
Hadir juga Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti, Ketua Umum Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI), Lalu Ahmad Zaini, dan Wakil Ketua Umum, Kabir Bedi.
IWF 2022 yang merupakan hajatan PERPAMSI itu, masuk dalam salah satu rangkaian kegiatan Integrated Technology Event (ITE) 2022 yang merupakan kolaborasi kegiatan Indo Waste, Indo Water, Indo Renergy, dan Indonesia International Smart City 2022 Expo and Forum.
Dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, Sabtu (08/10/2022), disebutkan tema yang dipilih tahun ini bertujuan untuk mendorong para penyelenggara SPAM agar konsisten menjalankan perusahaan berbasis teknologi dan aware terhadap kelestarian lingkungan.
Menteri Basuki dalam sambutannyamenyatakan Indonesia telah berkomitmen untuk mencapai poin ke-6 dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu Air Bersih dan Sanitasi Layak dengan cara meningkatkan akses air minum dan sanitasi aman serta berkelanjutan bagi semua.
Basuki mengatakan Kementerian PUPR telah melaksanakan berbagai percepatan peningkatan pelayanan air minum bagi masyarakat, di antaranya melalui pembangunan SPAM yang ditingkatkan melalui hulu dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan akses air minum.
“Seperti melalui pembangunan SPAM Raknamo, SPAM Sindang Heula, SPAM Titab, SPAM Sei Gong dan SPAM Kuningan yang diikuti dengan penambahan jaringan perpipaan dan Sambungan Rumah (SR),” ujar Basuki.
Di samping itu, lanjutnya, Kementerian PUPR juga meningkatkan kapabilitas SDM Pengelola Air Minum melalui beberapa upaya.
“Kami sadar, dalam peningkatan akses air minum dan sanitasi yang aman dan berkelanjutan tidak hanya dari segi infrastrukturnya saja tetapi juga dari SDM-nya,” kata Basuki.
Karenanya, Kementerian PUPR memiliki Program Magister Super Spesialis yang bekerja sama dengan ITS untuk program studi Rekayasa Pengelolaan dan Pengendalian Kehilangan Air Minum.
“Serta ada pula Politeknik PU di Semarang untuk menghasilkan tenaga terampil yang siap bekerja di lapangan,” jelas Menteri Basuki.
Dalam menjawab transformasi digital, diperlukan sebuah lompatan inovasi dan teknologi. Kementerian PUPR pun mengimplementasikan SCADA untuk otomatisasi pengoperasian SPAM di Kali Dendeng, Bandar Lampung, Labuan Bajo, dan Smart Water Management untuk monitoring kebocoran di Kota Semarang dan Denpasar.
Lebih lanjut Menteri Basuki mengakui bahwa kegiatan Indonesia Water Forum 2022 merupakan batu loncatan dalam menyiapkan agenda World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan diselenggarakan di Bali pada tahun 2024 mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi niat baik dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) yang berinisiatif mengadakan Indonesia Water Forum 2022 sebagai wadah silaturahmi kita dalam melayani masyarakat,” pungkas Basuki. (benny)