InfraSumut.com – Jakarta. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) memiliki 2 Badan Layanan Umum (BLU) yakni Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) dan Smesco yang senantiasa siap untuk membantu koperasi dan UMKM di Indonesia untuk berkembang dan naik kelas ke skala usaha yang lebih tinggi.
Menkop UKM, Teten Masduki, menjelaskan mulai 2020, LPDB-KUMKM fokus memperkuat pembiayaan koperasi, mempermudah akses layanan, dan beroperasi seperti venture like business.
“Best practice venture like business telah diterapkan melalui pre-financing model untuk penguatan program ketahanan pangan melalui koperasi, dengan pendekatan ini LPDB KUMKM melakukan penguatan pembiayaan kepada koperasi hingga mengubah fungsi koperasi menjadi offtaker bagi anggota koperasi, sehingga terbentuk ekosistem yang berkelanjutan,” ucap Menkop UKM dalam Rapat Koordinasi Badan Layanan Umum Tahun 2023 di Jakarta, Kamis (02/03/2023) lalu.
Dikutip dari laman Kemekop UKM, Minggu (05/03/2023), Menkop UKM Teten Masduki menambahkan LPDB-KUMKM saat ini didorong sebagai bank of cooperative yang akan fokus mendukung keberlanjutan bisnis koperasi sektor riil untuk naik kelas.
Dengan penyaluran 100% kepada koperasi, jumlah jangkauan layanan kepada 400.000 lebih UMKM yang dilayani, dengan peningkatan coverage layanan sebesar 58%.
Sampai dengan Desember 2022, total outstanding kredit kepada koperasi oleh perbankan (bank umum & BPR/S) sebesar Rp 14,3 triliun.
Di samping itu outstanding dana bergulir LPDB-KUMKM sebesar Rp 4,1 triliun. LPDB-KUMKM berkontribusi sebanding dengan 28% penyaluran kredit kepada koperasi dari total Rp 14,3 triliun.
Sementara itu, Smesco Indonesia sendiri berperan memberi solusi kepada UKM untuk menjadi konsolidator bagi para pelaku usaha mikro dan ultra mikro dalam mengatasi permasalahannya dari hulu hingga ke hilir.
Ia mengatakan, Smesco Indonesia telah membentuk Smesco labo untuk membantu proses produksi UMKM. Di dalam area Smesco labo terdapat empat area inisiatif, dimulai dari Garage, Fashionlab, Makerspace, dan foodlab.
“Pada tahun 2022, Smesco berhasil mengkurasi total 9.947 produk UKM,” ucap Menkop UKM Teten.
Menurutnya, BLU dapat menjadi partner strategis dan berkolaborasi dengan koperasi dan UMKM, seperti BLU pendidikan, pengelola kawasan, pengelola dana, kesehatan, dan lainnya. Kolaborasi ini dikatakan akan menjadi ekosistem supply chain yang saling menguntungkan.
Menteri Teten mencontohkan, BLU dapat memfasilitasi co-working space bagi UMKM di kawasan industri melalui program yang dikeluarkan oleh BLU pengelola kawasan. Selain itu, BLU juga dapat memfasilitasi pembiayaan yang murah bagi koperasi melalui LPDB-KUMKM.
BLU pendidikan juga dapat dijadikan untuk pendaftaran hak kekayaan intelektual HKI bagi KUMKM dan menopang riset dan teknologi yang dibutuhkan KUMKM.
“Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) juga dapat berperan mengarahkan alumni penerima beasiswa dari kampus terbaik di seluruh dunia untuk magang atau bekerja dengan scoop project sebagai pengurus koperasi atau UMKM, agar dalam waktu jangka pendek koperasi atau UMKM mendapatkan insight baru untuk pengembangan bisnisnya,” ucap Menkop Teten.
BLU juga dapat memberikan dorongan untuk pembelian alat kesehatan dan alat peraga pendidikan dari produk lokal yang dibuat oleh UMKM melalui koperasi.
Di tempat yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengapresiasi BLU yang dikelola oleh KemenKopUKM. Menurut Sri Mulyani, BLU ini telah membantu pelaku UMKM khususnya usaha mikro dan kecil untuk tetap bertahan di tengah kondisi yang ada.
“Pak Teten telah berhasil mengelola BLU yang bergerak di grass root. Itu membantu usaha kecil dan mikro yang ulet untuk tetap bertahan,” ucap Menkeu Sri Mulyani. (omo)