JURNAL Teologi Penebusan RUT Menguatkan Iman Percaya Untuk Keselamatan

Gravatar Image

Oleh: Anggreini Dewi

PENEBUSAN merupakan salah satu konsep penting dalam iman Kristen, yang berpusat pada tindakan Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa melalui karya Yesus Kristus.

Kitab Rut adalah sebuah kisah yang penuh makna dan pengajaran tentang kesetiaan, penebusan, dan penyertaan Allah dalam kehidupan sehari-hari.

Read More

Kisah ini berlatar belakang masa para hakim di Israel, dan menceritakan tentang Naomi, seorang janda yang kehilangan suaminya dan kedua putranya di tanah Moab. Rut, menantu Naomi yang setia, memutuskan untuk tetap bersamanya kembali ke Betlehem.

Dalam kitab Rut ini juga memberikan konteks yang penting terkait dengan norma-norma sosial dan kultural pada masa itu, seperti hukum penebusan dan adat istiadat bangsa Israel.

Kisah tentang perbuatan mulia wanita yang bernama Rut, yang telah rela meninggalkan kampung halaman, orang tua, saudara, bahkan allahnya sendiri demi kesetiaannya kepada mertuanya Naomi (suatu hal yang sangat langka di tengah zaman seperti itu) pasti ada upah yang sesuai dengan pengorbanannya “Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.”

Kisah mulia ini berakhir dengan sangat indah, Rut sang wanita kafir mendapatkan kehormatan, namanya terdaftar dengan “tinta emas” dalam daftar leluhur raja kebanggaan Israel, Daud

Rut Sebagai Tokoh Utama
Rut adalah istri Mahlon, salah seorang putra Elimelekh dan Naomi. Elimelekh, seorang Efrata dari suku Yehuda, membawa keluarganya pindah dari Betlehem, Yudea, ke tanah Moab, sewaktu ada kelaparan di tanah Israel. Keluarga Elimelekh terdiri dari Naomi, istrinya, dan kedua putra mereka, Mahlon dan Kilyon.

Setelah Elimelekh mati di tanah Moab, Kilyon menikah dengan Orpa, Mahlon menikahi Rut. Setelah 10 tahun berumahtangga, Mahlon dan Kilyon mati, sehingga sekarang hanya terdiri dari Naomi, dan kedua menantunya, Orpa dan Rut.

Walaupun suami-suami mereka sudah meninggal, Orpa dan Rut tetap menunjukkan kesetiaannya terhadap mertuanya Naomi yang berbangsa Israel, dan selalu beribadah kepada Tuhan.

Waktu itu, Naomi mendengar kabar bahwa di Israel ada makanan lagi karena Tuhan sudah memperhatikan umat-Nya, yaitu bangsa Israel, maka Naomi memutuskan untuk meninggalkan tanah Moab, pulang ke Yehuda, bersama kedua menantunya.

Di tengah jalan menuju Yehuda, Naomi berkata kepada para menantunya: “Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; Tuhan kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku; kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya. Namun kedua menantu Naomi bersikeras untuk tetap bersama dengan Naomi. Namun pada akhirnya hanya Rut yang tetap setia menemani dan tinggal bersama dengan Rut.

Hal ini sangat ironi. Sementara kebanyakan orang di Israel yang sebenarnya adalah umat Tuhan sendiri berlaku murtad (secara nasional) di mana mereka selalu berpaling dari iman monoteisme (YAHWE) mereka kepada penyembahan berhala (politeisme), justru Rut yang sebenarnya bangsa kafir, penyembah berhala malah rela meninggalkan tanah airnya dan ikut ke Betlehem bersama mertuanya Naomi seorang asli Betlehem dan sekarang berjanji setia untuk menyembah hanya kepada Yahwe saja. Di saat Israel meninggalkan kesetiaan mereka kepada Yahwe, justru Rut menyatakan kesetiaannya untuk menyembah Yahwe saja.

Di saat kasih kebanyakan orang menjadi dingin, Rut muncul dengan kasihnya kepada mertuanya dan bagaimana perhatian juga kasih sayang Naomi kepada Rut menantunya. Kisah Rut telah menjadi inspirasi bagi banyak orang di Betlehem dan bagi banyak orang sepanjang sejarah dunia ini.

Ideologi Yang Menghargai Perempuan
Jika dalam Kitab Hakim-hakim menampilkan tokoh yang sangat merendahkan, menomorduakan perempuan (Hak. 19), maka dalam Kitab Rut, membeberkan fakta ideologi yang terbalik, meninggikan derajat perempuan, memperlakukan perempuan penuh hormat dan sangat manusiawi.

Hal ini terlihat dari karakter tokoh Boas, laki-laki yang baik hati, berbudi luhur, menghormati hukum Tuhan dan norma kemasyarakatan. Naomi memperkenalkan Boas kepada Rut karena Rut bekerja di ladangnya Boas untuk memungut jelai demi memenuhi kebutuhan hidup.

Menurut peraturan Goel (penebus) bahwa, “Apabila orang-orang yang bersaudara tinggal bersama-sama dan seorang dari mereka mati dengan tidak meninggalkan anak laki-laki, maka janganlah istri orang yang mati itu kawin dengan orang di luar lingkungan keluarganya; saudara suaminya haruslah menghampiri dia dan mengambil dia menjadi istrinya dan dengan demikian melakukan kewajiban perkawinan ipar.

Maka anak sulung yang nanti dilahirkan perempuan itu haruslah dianggap sebagai anak saudara yang sudah mati itu, supaya nama itu jangan terhapus dari antara orang Israel”.

Peraturan ini mewajibkan Boas menebus Rut karena Boas adalah salah satu kerabat dekat Elimelekh suami Rut yang telah meninggal. Boas adalah sang Goel, Boas mengambil Rut seorang janda kafir menjadi istrinya.

Boas adalah seseorang yang hidup dengan kemurnian hati dalam menaati hukum yang ditetapkan Tuhan. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan zaman itu bahwa kebanyakan orang Israel sudah tidak peduli lagi dengan hukum-hukum semacam itu, karena hukum-hukum Tuhan yang terutama seperti “jangan ada padamu allah lain dihadapanku” (Kel. 20:3-4) jelas-jelas mereka langgar, mereka tidak pernah jera selalu menyembah berhala, hal yang paling Tuhan benci.

Boas melakukan hukum Goel ini, fungsinya melindungi perempuan yang telah menjanda. Dengan ketulusan, Boas mengabulkan permintaan Rut yang meminta perlindungan padanya. Ia menjadikan Rut istrinya, yang dari padanya Boas memperoleh anak yang menjadi kakek dari Daud, raja Israel yang terbesar.

1. Penebusan dalam Kitab Rut
Kisah Rut merupakan gambaran dari penebusan. Boas yang bertindak sebagai “penebus kerabat” menyelamatkan Rut dan Naomi dari kemiskinan dan keterasingan. Jurnal teologis mengkaji bagaimana konsep ini paralel dengan penebusan Kristus terhadap umat manusia.

Beberapa aspek yang sering dibahas meliputi:

  • Hukum levirat dan hak penebusan dalam konteks Israel kuno.
  • Boas sebagai tipe Kristus yang menebus umat-Nya.
  • ​Peran Rut sebagai gambaran gereja atau umat yang ditebus.

2. Penebusan dalam Perjanjian Lama
Tema penebusan dalam perjanjian lama sering muncul dalam konteks pembebasan Israel dari perbudakan di Mesir, dan dalam hukum mengenai tanah, budak, dan keluarga.

3. Penebusan dalam Perjanjian Baru
Konsep penebusan mencapai puncaknya dalam teologi Perjanjian Baru, terutama dalam karya Kristus di kayu salib. Kita umat berdosa diselamatkan Tuhan melalui kematian dan kebangkitanNya dan iblis telah dikalahkan.

    Beberapa poin kunci tentang pemeliharaan Allah dan rencana keselamatan dari kisah Rut:

    1. Pemeliharaan di Tengah Kesulitan
    Naomi mengalami penderitaan yang sangat besar: suami dan kedua anak laki-lakinya meninggal, meninggalkannya dalam kemiskinan dan tanpa perlindungan. Namun, Tuhan tetap memelihara Naomi, meskipun dia merasa seolah-olah telah ditinggalkan. Tuhan memberikan Rut, seseorang yang tetap setia disisinya dan merawatnya.

    2. Rencana Allah melalui Rut sebagai Orang Asing (Moab)
    Rut, seorang asing wanita Moab, bukan bagian dari umat Israel, namun melalui tindakan ketaatannya dan kasih setianya kepada Naomi, dia diintegrasikan ke dalam rencana keselamatan Allah.
    Rut kemudian menikahi Boas, seorang kerabat Naomi, yang memainkan peran sebagai “penebus keluarga” sesuai dengan tradisi hukum Yahudi (Rut 4:1-10). Pernikahan mereka tidak hanya menyelamatkan Naomi dari kemiskinan dan kehancuran, tetapi juga membawa berkat yang lebih besar melalui keturunan mereka. Karena mereka memiliki seorang anak bernama Obed, yang menjadi kakek dari Raja Daud. Dan dari garis keturunan Daud ini, lahirlah Yesus Kristus.

      Aplikasi Teologis
      Kisah Rut dan Naomi menunjukkan bagaimana pemeliharaan Allah bekerja dalam kehidupan sehari-hari. Allah sering bekerja melalui cara yang tampaknya biasa atau melalui orang-orang yang tidak penting di mata dunia, untuk mencapai tujuan besar-Nya. Bahkan ketika situasi terlihat gelap dan penuh tantangan, Allah tetap hadir, merawat, dan bekerja melalui setiap peristiwa.

      Tema Kunci:
      Kesetiaan di tengah penderitaan: Tuhan memberkati kesetiaan Rut dan Naomi meskipun mereka mengalami kesulitan yang besar.

      Penebusan dan pemulihan: Melalui Boas, Rut dan Naomi mendapatkan pemulihan secara materi dan spiritual, yang mencerminkan bagaimana Tuhan menebus umat-Nya dari kehancuran.

      Rencana keselamatan Allah melalui keturunan: Dari garis keturunan Rut dan Boas, lahir seorang raja yang berperan dalam penggenapan rencana keselamatan global, yaitu Yesus Kristus.

      Berikut beberapa implikasi yang bisa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari dari kata khesed:

      • Tetap taat dan setia kepada Allah dalam menghadapi persoalan dan pergumulan dalam kehidupan ini.
      • Kasih Sayang dan Kebaikan: Kita dapat menerapkan konsep “khesed” dengan menunjukkan kasih sayang dan kebaikan kepada orang-orang di sekitar kita.
      • Kesetiaan dan Integritas: dalam kehidupan berkeluarga tetap setia kepada satu pasangan kita.
      • Ikutilah rencana Tuhan di dalam hidup ini, karena rencana Tuhan pastindah.

      *Mahasiswa Program Magister di STT Baptis Medan

      Related posts